MERKURIUS
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga
yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan
planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun
tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil
(dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa
terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang
diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang
pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975.
Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari
permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga
tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti
besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari
kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar
antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman
orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi
menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius
(dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi
Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari
kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang
Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena
sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu
adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada
saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat
matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari
Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam,
Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya
Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas"
maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi
(4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih
kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan
Saturnus, Titan.
[sunting]
Struktur dalam
Dengan diameter sebesar 4879 km di katulistiwa, Merkurius adalah
planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius
terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar
5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek
dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari
Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi
hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya.
Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi,
terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian
dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi
diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan
besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari
volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut
riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari
Merkurius diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius
mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan
kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan
mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.
Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di
tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori
yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai
perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan
mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada
awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal
berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah
melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan
meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk
menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah
terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah
stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang
sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar
merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin
mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap
pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang
mungkin tertiup oleh angin matahari.
Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel
yang darinya Merkurius akan terbentuk sehingga partikel yang lebih
ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini
memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di
masa datang, MESSENGER dan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.
VENUS
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius.
Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam
waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan
3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet
lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka
waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu
permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal
dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa
pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan
kehidupan.
BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan
matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical
unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang
disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,
sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara
ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan
Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer
dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu
permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim
setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan
365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan
luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar
5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan
berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi
Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet
lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit
alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri
dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas
lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari
besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C,
diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100
kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800
kilometer membentuk 83% isi bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh
kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer.
Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui
pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan
gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi
8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik
dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan
kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia
dengan luas 394.299 km2.
MARS
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil
dari nama Dewa perang Romawi. Namun planet ini juga dikenal sebagai
planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan
keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk
manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah,
ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida,
menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin
tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad
ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat
sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet
ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia
Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari
atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang
menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah
di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut
hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
JUPITER
Jarak rata-rata antara Yupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km.
Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km
dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah
9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.
Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer
Yupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia
(NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter terdiri dari 88 - 92% hidrogen dan 8
- 12% helium. Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai
dengan 21oC. Seperti planet lain, Yupiter tersusun atas unsur besi dan
unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya Io,
Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama
dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin
Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi
pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan
dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan
hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.
SATURNUS
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai
planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya
setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah
Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi
dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari
akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga
berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat
penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri
dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana,
hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang
mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum
diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat
dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun,
tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan
mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang
paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es
meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami.
Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di
bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys,
Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari
planet Merkurius) dan Iapetu
URANUS
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar
ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa
langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan
kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata
telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai
planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang
lambat.[14] Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13
Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama
kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang
ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai
komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan
Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam
kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan
Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium,
mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan
jejak hidrokarbon.[10] Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin
dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet
itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa
awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan
terdiri dari metana.[10] Kontras dengan itu, interior Uranus terutama
terdiri atas es dan bebatuan.[9]
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin,
magnetosfer serta banyak bulan. Sistem Uranian konfigurasinya unik di
antara planet-planet karena sumbu rotasi miring ke sampingnya, hampir
pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga, kutub utara dan
selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain merupakan
ekuator mereka.[15] Dilihat dari Bumi, cincin Uranus kadang nampak
melingkari planet itu seperti sasaran panah dan bulan-bulannya
mengelilinginya seperti jarum-jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan
2008 cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2
menunjukkan Uranus sebagai planet yang nampak tidak berfitur pada cahaya
tampak tanpa pita awan atau badai yang diasosiasikan dengan raksasa
lain.[15] Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat tanda-tanda perubahan
musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun belakangan
bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya. Kecepatan angin di planet
Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per
jam).[16]
NEPTUNUS
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari
Matahari..Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar
4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan
memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 16,1
jam, sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini
mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat.
Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya.
Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus,
Nereid dan Larissa.
PLUTO
Pluto (nama resmi: 134340) adalah sebuah planet katai (dwarf planet)
dalam Tata Surya. Sebelum 24 Agustus 2006, Pluto berstatus sebagai
sebuah planet dan setelah pengukuran, merupakan planet terkecil dan
terjauh (urutan kesembilan) dari matahari.
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja,
yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC),
organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang
asteroid dan komet dalam tata surya kita. [1]
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak
terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian
ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra.
Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut
misteri. Saat ini wahana nirawak New Horizons telah diluncurkan untuk
meneliti Pluto dan diperkirakan akan mendekati Pluto dalam jarak
terkecil pada Juli 2015.
BERLIAN
Para astronom telah menemukan berlian yang ukurannya sebesar planet
di ruang angkasa. Berat planet berlian itu dilaporkan sekitar sepuluh
miliar triliun triliun karat atau lima juta triliun triliun pound
…!!!Planet itu tersusun dari kristal karbon berlian berdiameter 4.000
kilometer dan terletak pada jarak 50 tahun cahaya dari Bumi (di
Konstelasi Centaurus).
Para ilmuwan percaya bahwa berlian merupakan “jantungnya” sebuah bintang
yang telah “punah” dimana pada saat “hidupnya” dulu sang bintang
tersebut berpijar seperti matahari. Para astronom menamai planet berlian
tersebut “Lucy” sebagai penghormatan terhadap lagu Beatles “Lucy in the
Sky With Diamonds.”
“Anda akan membutuhkan kaca pembesar seperti yang digunakan ahli permata
dengan ukuran sebesar ukuran Matahari untuk menilai kelas planet
berlian ini (grading report) !” Kata astronom Travis Metcalfe
(Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics), yang memimpin tim
peneliti yang menemukan intan raksasa ini.
Batu kosmis ini melebihi semua ukuran berlian yang pernah ditemukan di
Bumi. Sebesar-besarnya ukuran berlian di bumi adalah seberat 546 karat
ditemukan di Republik Afrika Selatan bernama , Bintang Afrika (Star of
Africa), yang dipakai pada mahkota kerajaan Inggris. Asal dari berlian
terbesar tersebut adalah sebuah intan seberat 3.100 karat.
Lucy, juga dikenal sebagai BPM 37.093, sebenarnya adalah sebuah white
dwarf (inti kerdil putih) yang mengkristal. Silahkan lihat juga artikel
dari notegolddiamond.blogspot.com tentang bagaimana bumi membentuk
batuan intan. White dwarf adalah sebuah inti kerdil putih yang sangat
panas yang merupakan inti dari sebuah bintang, dan akan tersisa setelah
bintang tersebut menghabiskan bahan bakar nuklir yang dimilikinya dan
redup lalu mati. Sebagian besar unsurnya terdiri dari karbon dan
dilapisi oleh lapisan tipis gas hidrogen dan helium.
White Dwarf akan membentuk cincin seperti gong raksasa, “Dengan mengukur
‘pulsations’ mereka, kita dapat mempelajari bagian dalam yang
tersembunyi dari white dwarf, seperti pengukuran seismograf gempa bumi
yang memungkinkan ahli geologi untuk mempelajari bagian dalam bumi. Kami
menyadari bahwa interior karbon white dwarf ini telah dipadatkan untuk
kemudian membentuk berlian terbesar di galaksi, “kata Metcalfe.
Para astronom mengatakan bahwa matahari kita akan mati dalam lima miliar
tahun dan menjadi white dwarf juga. Sekitar dua miliar tahun setelah
itu akan berubah menjadi berlian yang serupa yang akan terus berkilau di
tengah tata surya selamanya.
A New Planets
KOMPAS.com - Teleskop luar angkasa Kepler telah membuat
penemuan menakjubkan. Lewat konferensi pers yang digelar NASA Rabu
(2/2/2011) siang waktu Washington atau Kamis (3/2/11) dini hari WIB, hal
utama yang diumumkan adalah bahwa Kepler telah menemukan lebih dari
1200 planet dengan 54 diantaranya potensial mendukung kehidupan.
Namun, di luar isu utama tentang penemuan planet yang bisa dihuni itu,
Kepler menyimpan temuan lain yang tak kalah menakjubkan. Teleskop luar
angkasa yang baru beroperasi tahun 2009 ini menemukan sebuah tata surya
baru beranggotakan 6 buah planet. Seluruh planet mengorbit satu bintang
induk yang dinamai Kepler 11.
Tata surya baru itu berjarak 2000 tahun cahaya dari bumi. Tata surya ini
unik sebab merupakan tata surya pertama yang memiliki jumlah planet
transit lebih dari 3. Dalam konferensi pers yang digelar, NASA
mengatakan, "Ini adalah grup terbesar planet transit mengorbit satu
bintang induk yang pernah ditemukan di luar tata surya kita."
Planet transit secara sederhana bisa dikatakan sebagai planet yang
sedang melewati muka bintang atau planet lain sehingga tampak seperti
singgah di bintang tersebut. Proses transit yang terjadi mirip proses
gerhana. Bedanya, dalam proses transit, benda yang lebih kecil berada di
depan benda yang lebih besar sehingga benda kecil itu akan tampak
seperti titik di benda besar. Sementara dalam gerhana, benda yang lebih
besar melintas di muka benda yang lebih kecil sehingga menutupi. Besar
kecil benda relatif dari sudut pandang pengamat. Dalam tata surya kita,
tak jarang ditemui Merkurius transit di muka matahari atau planet lain.
Temperatur seluruh planet lebih panas dari Venus, sekitar 400 hingga
1400 derajat Fahrenheit. Para astronom mengungkapkan, seluruh planet
yang mengorbit Kepler 11 memiliki ukuran lebih besar dari bumi. Rentang
ukurannya sekitar 2 hingga 4,5 kali massa bumi. Planet yang terbesar
diperkirakan memiliki ukuran setara dengan Uranus atau Neptunus.
Keseluruhannya ditemukan dengan cara melihat peredupan cahaya bintang
induk saat planet melintasi wilayah antara bintang dan teleskop.
Keunikan lain tata surya baru ini adalah arsitekturnya. Anggota tata
surya Kepler 11 terdiri atas planet-planet tersusun kompak, memadati
area di dekat bintang induk. Sebanyak 5 planet seolah mengumpul saling
berdekatan sementara 1 lainnya tampak "terpental" karena sedikit
terpisah. Planet terdekat adalah Kepler 11-b yang jarak dengan bintang
induknya 10 kali lebih dekat dari jarak Bumi-Matahari. Sementara planet
terjauh adalah Kepler 11-g yang jarak dengan bintang induknya 1/2 jarak
Bumi-Matahari.
Sejauh ini, belum diketahui adanya tata surya dengan arsitektur
sedemikian unik. Sebanyak 5 planet yang seolah mengumpul adalah Kepler
11-b, Kepler 11-c, Kepler 11-d, Kepler 11-d dan Kepler 11-e. Sementara,
planet yang sedikit terpental adalah Kepler 11-g. Seluruhnya merupakan
planet yang terdiri atas campuran batuan, gas dan mungkin air.
Planet Kepler 11-d, Kepler 11-e dan Kepler 11-f mempunyai jumlah gas
ringan yang signifikan, menandakan bahwa ketiganya baru terbentuk dalam
jangka waktu beberapa juta tahun terakhir. Seluruh planet memiliki waktu
revolusi antara 10-47 hari.
Dengan penemuan tata surya baru ini, Kepler semakin memantapkan
posisinya sebagai teleskop luar angkasa unggulan masa kini. Prediksi
Geoff Marcy, astronom dari University of California di Berkeley, pada
tahun 2020 Kepler akan menemukan setidaknya 10.000 planet. Sementara
pada tahun 2030, jumlahnya temuannya bisa bertambah 20.000 lagi. Hingga
konferensi NASA kemarin, Kepler telah menemukan 1235 planet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar